Kalo boleh ngeluh rasanya banyak bgt yang mau saya keluhin
Tapi ngga kalah banyak yang mau saya syukurin
Pekerjaan saat ini ruang lingkupnya benar2 menyebar luas. Ngga
lagi Cuma bagaimana merunning ini semua supaya berjalan. Tapi bagaimana membuat
ini semua mengepakan sayap selebar lebarnya, dan mengatur bagian dalam agar
bisa seiring sejalan melangkah maju, berlari, membangun ini semua secara
bersama –sama.
Managing humanresource adalah satu hal yang paling menyebalkan yang
harus saya telan dari sekian banyak hal – hal yang harus saya telan. Ibarat
makanan, ini tuh sambel Pedessss bgt! Gimana ngga? Harus denger lontaran
perkataan dari orang2 yang harus saya anggap baik. Saya harus bisa menanamkan
diotak saya bahwa Mereka berbicara seperti itu karena mereka tidak tahu. Dan tugas
saya membuat mereka agar mengerti dengan keadaan sesungguhnya. Agar mereka
tidak termakan asumsi yang mereka bangun sendiri. Saya harus sabar, dewasa,
ngga geregetan, ngga balik jawab panas. Padahal kalau lagi posisi debat yang
mana orang2nya berapi –api rasanya mau saya timpukin tuh orang satu – satu
zzzzz
Ya Allaaah... rasanya saya sangat amat bersyukur namun juga
ingin protes dengan sikon yang ada saat ini. Dimana saya harus bisa meletakan
arah pandang saya tidak hanya sebagai seorang karyawan tapi juga sebagai
perusahaan. Tapi ini semua Terlalu dini. Terlalu cepat. Kalau boleh bilang,
saya belum siap. Tapi, ini adalah berkah anugrah tak terhingga dari Allah
karena saya diberikan kesempatan mengatur ini semua di usia saya yang semuda
ini. Dimana 80% orang yang saya atur adalah mereka yang usianya jauh diatas
saya. Mereka yang sudah berkeluarga, mereka yang menjalani hari – hari hidupnya
dengan tanpa lagi bantuan orang tua. Sedangkan saya? Badan kecil, suara
nyaring, dengan usia yang 15 tahun lebih muda dari orang – orang itu.
Hah. Belum lagi harus menyenangkan para investor. Ini baru 2
orang loh milda. Kalau ini lulus, insya Allah, akan dilipat gandakan lagi
jumlahnya sama Allah. Siap ngga?????
How come, wanita 22 tahun ini mengatur agar
kesejahterahan karyawan terpenuhi dengan memperhatikan kesejahterahan
perusahaan???
ini adalah bagian yang paling ditakuti karena besar bgt pertanggung jawaban moralnya.
Pelajaran marketing, finance, hr, bahkan sampai bangun rumah
pun karena harus berinteraksi sama tukang - tukang saya dapatkan disini. Kurang
berkah apalagi coba?
Semakin kesini, semakin banyak bertemu dengan orang – orang dari
yang biasa banget, biasa aja, sampai yang superior.
Dari yang ngomongnya lembut, pelan sampai yang kalau udah
ngomong lupa bagaimana cara ngerem.
Dan, semua orang – orang yang ditemui itu adalah orang –
orang yang lahir duluan. Dan saya selalu jadi anak bawang. Haaaaaaaaaaa sebel
kan? Minder tauuuu. Mereka mereka tuh Ganteng2, cantik2, tinggi2, dewasa2...
Tapi balik lagi. Saya harus bersyukur. Allah baik banget
ngasih kesempatan ini.
Oh, btw, menulis itu penting. Tulisan ini dibuat bukan untuk
mengeluh, bukan untuk pamer, tapi untuk penyemangat. Buat pembaca? Salah satunya,
tapi bukan yang utama.
Tulisan ini dibuat untuk nyemangatin diri sendiri kalau2
nanti mulai runtuh pertahanannya. Bahwa apa yang sedang dijalani ini suatu
proses yang indah dan akan membahagiakan kok. Inget ya mild, lo adalah orang
yang beruntung. Terima kasih Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar