Minggu, 13 Juli 2014

Unexpectidly

Banyak sekali hal yaaang.... Berubah
Kalau boleh jujur dalam beberapa hal, saya tidak menyukai adanya perubahan
Tapi, perubahan adalah hal yg harus ada dan wajib diterima.

Sebulan kebelakangan ini saya sedang sibuk mengurus dokumen2 kenegaraan kantor yang mulai expired. kalau kalian pernah ke pelayanan terpadu 2 tahun lalu, pelayanan disana sangat2 carut marut.  Salah bertanya, anda akan di tembak dengan  harga yang sangat2 tdk masuk akal.
Dan sekarang?
Pelayanan mereka sudah sangaaat terkoordinir dengan baik sekali
Dengan Orang2 yg capable, yg melayani di garda depan
Hasilnya? Semua rapih, cepat dan tepat. 
Sebuah Perubahan birokrasi yang sangat2 positif. Terima kasih ya pak gubernur dan wakilnya!

Lain wali kota, lain pula sisi hidup saya yang lain. Ada orang yang dulunya bisa mencurahkan apapun dan menjadi tempat mencurahkan apapun secara gamblang dan tanpa aling2, sekarang berubah menjadi orang yang (apabila sedang berbicara mengenai satu hal) lebih sering mengucapkan bahasa indonesia dengan baik dan benar. Hehe
Kaku adalah first judge yg tercuat di alam pikiran saya.
Dari yang dulunya kaku, mulai mencair, dan menjadi kaku kembali.
Apakah itu perubahan?
Sekilas iya, tapi kalau saya telaah lebih jauh, nampaknya memang kaku adalah core value nya. Ya sudah lah ya :p

Sedangkan di sisi yang berbeda, ada orang yang tdk pernah diduga, tdk pernah masuk ke boys wanted top list versi milda spot (alay deh) justru sekarang menjadi the love one. Ehem!
Move up itu lebih kece dibanding move on.
Dan itulah yg sedang kami lakukan bersama. Cieeee :p
Lompat bersama ke titik yang lebih tinggi, yang (insya Allah) lebih baik dari sebelumnya.
Sama2 berusaha dan saling support meng upgrade diri masing2.

Hmmm
Awalnya saya kira dia adalah tipikal orang yg masih senang haha hihi gitu
Tapi kemarin, cukup dibuat kaget karena dia beli buku dengan cover warna merah  yang judulnya 101 young CEO.
Beraaat juga bacaannya ;) boleh jugaaa nih anak :p

Oiya, kemarin sempat ada obrolan dengan salah satu sahabat.
Saya itu tipikal yg masih senang bercerita. Dan Dari obrolan kemarin itu kami tiba lah di kesimpulan bahwa, kami belum dewasa. Karena seharusnya ada hal2 yang kita terima dan harus ditelan saja sendiri. Tdk diceritakan, tdk di bagi2.
Tapi, apa iya? 
Bukannya selama kita tahu, bahwa orang yg kita ceritakan adalah orang yang tepat, harusnya tdk menjadi masalah?

Aah yasudahlah
Nanti juga ketemu jawabannya
Salam perubahan!

Mild



Tidak ada komentar:

Posting Komentar